Friday, March 21, 2008

TUNTUTAN IDENTITAS

Setelah gue selesai nge-blog jurnal (Gue gak tau yang mana yang kata kerja atau kata benda. Apakah seharusnya: nge-jurnal blog?) gue yang pertama, gue baca lagi dan jurnal yang gue tulis itu memberikan semacam tanggung jawab yang berat di pundak gue sendiri (Fiuh, bingung kan lo?).

Gini loh, gue saat ini bekerja di institusi sekolah, yang nota-bene, ada semacam tuntutan tertulis dan "tidak tertulis" yang mengharuskan gue untuk berbicara, bertingkah laku bahkan berpikir (Gak mungkin sih!) sesuai dengan tatanan tertentu seolah-olah gue itu hasil sensor-nya mbak Titi Said.

Sebenarnya bukan cuma profesi yang menuntut batasan-batasan tertentu, tapi ada kepercayaan, tatanan kasta dan tradisi (Ciuh, masih ada gak sih ya di Indonesia?), lingkungan tertentu dan bahkan Yahoo!Messenger. Jadi kisahnya dulu Y!M itu ada yang namanya user-defined chat room. Karena (konon kabarnya) terlalu sering digunakan untuk aktivitas seksual, fasilitas itu ditiadakan 2 tahun lalu.

Sebenarnya tuntutan-tuntutan atau batasan-batasan ini agak-agak mengerikan juga. Mengingat kita cuma manusia, selalu ada ruang untuk yang namanya kelemahan dan kesalahan. Syukur-syukur kalo batasan yang kita langgar cuma tuntutan dari profesi, tapi bagaimana kalau sudah menyangkut kepercayaan kita?

Gue gak punya jawaban untuk pertanyaan yang satu itu. HAHAHAHA. Sekali lagi, Selamat merayakan hari Paskah!

BERITA BURUK HARI INI

Nonton berita di TV adalah salah satu kegiatan yang gue sering lakukan di hari libur. Begitu pula akhir pekan yang dimulai dari hari Kamis kemarin (20/3/08) ini, yang mana gue terperangkap di rumah saja. Karena Sabtu ini (iya, Sabtu ini!) gue akan menghadapi ujian. Betapa mengerikannya!

Tadi pagi, sempat ngobrol lewat YM bareng Clifford. Selain ngucapin selamat merayakan Jum'at Agung, juga bertanya-tanya tentang rencana dia dan beberapa teman dari kantor untuk mendaki gunung Merbabu (lagi! Gue gak tahu mengapa mereka melakukan ini! Mengapa o mengapa?!).

Lalu, sempat ngobrol singkat dengan Yuska dan Miko dan menyusun rencana untuk akhir pekan ini, yang mana tampaknya akan tak terlaksanakan. HEHEHE.

Gue memutuskan untuk nonton TV. Selain ada berita singkat tentang Cinta Laura dan beberapa bintang sinetron TV Indonesia, berita-berita lainnya adalah berita buruk. Banjir di Lampung setinggi 2 meter (Gila benar ... rumah udah kayak dibangun di tengah sungai aja!), 4 mahasiswa hilang di pantai di Yogjakarta, jalan ke Bogor dan Bandung yang super-macet, bayi usia 3 minggu yang ditemukan di tempat sampah dan segudang iklan yang mengkonfirmasikan betapa superfisialnya dunia ini (Fiuh, pahitnya gue!).

Agak-agak meletihkan pikiran juga yah nonton TV siang-siang gini. Gue gak bisa bayangkan kalau cuma itu yang gue lakukan tiap hari, misalnya. Mungkin gue akan cuma bertahan hidup untuk periode waktu yang singkat.


Sambil rebahan di sofa di kamar gue (Sofa yang gak jelas benar ukuran dan bentuknya ini), gue nge-hayal mungkin tidak yah ada acara TV yang menyiarkan berita baik saja dan pastinya bukan fiktif dan benar aktual. Sebenarnya sih ada yah berita-berita yang menyenangkan, tapi hampir tidak pernah berita itu jadi pokok berita. Berita itu akan dianggap berita tambahan atau berita ringan.

Lalu gue teringat akan salah satu artikel yang ditulis oleh Bapak Andar Ismail tentang para perempuan yang menemukan kuburan Kristus yang kosong. Tanpa penampakan Kristus sendiri beberapa kali dan iman, berita tentang kuburan yang kosong dapat menjadi berita buruk. Mungkin kepala beritanya akan terdengar seperti ini: Kuburan Yesus dari Nazareth ditemukan Kosong! atau Pencurian Mayat di Kuburan!

Tetapi tidak, berita Paskah adalah berita atau kabar bahagia, yang tidak bisa dijadikan berita tambahan atau ringan. Bahkan ke-66 kitab di Alkitab diilhamkan dengan satu pokok ide, yaitu Kristus telah mengorbankan diri-Nya dan Dia bangkit untuk menyelamatkan kita, ciptaan-Nya yang berdosa.

Jadi berita baik hari ini dan besok dan besoknya lagi, Kristus telah bangkit!